Junaedi Editor: Erlangga Djumena Penulis: Kontributor Polewali,
Gusti bahkan merasa ketakutan saat sejumlah gurunya datang menjenguknya di rumah sakit. Hingga kini korban mengaku masih trauma atas peristiwa kekerasan yang dialaminya.
bukan karena saya kesurupan,” ucap dia. “Saya pingsan karena leher saya dicekik dna kepala saya dibenturkan di dinding,
G juga membantah dirinya tidak kesurupan melainkan pingsan setelah kepalanya dibenturkan dan wajahnya ditendang kepala sekolah.
Infus yang sebelumnya digunakan kini sudah dilepas.
Kondisi G sendiri mulai membaik meski masih dirawat di rumah sakit Mamasa.
G (14) mengaku dirinya dianiaya kepala sekolah yang emosi dengan cara membenturkan kepalanya ke tembok hingga ia tak sadarkan diri. Sementara korban,
Solemen sendiri sebelumya membantah menendang wajah dan membenturkan kepala korban ke tembok.
Di menyebutkan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan bukti-buklti dan keterangan dari kedua pihak.
korban kesulitan bicara sehingga dirawat inap di rumah sakit untuk membantu pemulihannya. sebut dia, Berdasarkan keterangan dokter,
pihaknya langsung mendatangi pihak korban lebih awal di rumah sakit. sebelum menjemput sang kepala sekolah, Jhon mengatakan,
Polisi sendiri belum menetapkan kepsek soleman sebagai tersangka, Soleman dijemput menggunakan mobil polisi dan langsung dibawa ke kantor Polsek Mamasa untuk dimintai keterangan.
Brigadir Jhon Franklin. “Kepala sekolahnya sudah kita jemput setelah sebelumnya mendapat keterangan langsung kepada korban di rumah sakit termasuk keterangan dari pihak dokter yang menangani,” ucap Kanitreskrim Polsek Mamasa,
Solemen diduga menganiaya siswanya dengan cara membenturkan kepalanya ke tembok hingga korban jatuh pingsan.
Sabtu (29/7/2017). Kecamatan Mamasa, Soleman (45) di sekolahnya di Desa Tawalian Timur, MAMASA,KOMPAS.com - AparatPolsek Mamasa Sulawesi Barat menjemput Kepala SMP Salu Mandalle,
Source: Kompas.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.