Ahmad WinarnoEditor: Egidius Patnistik
Penulis: Kontributor Jember,
"Ada baiknya Pak Menteri menelaah kembali dampak yang akan ditimbulkan oleh kebijakannya tersebut," kata Ubaidillah.
sudah muncul penolakan.
Apalagi, mengkaji kembali kebijakan tersebut. Muhadjir Effendy, agar Mendikbud, dia berharap, Untuk itulah,
Karena pesantrennya sudah menggunakan sistem muadalah," kata dia. bisa digunakan untuk mendaftar kuliah langsung ke Universitas Al Azhar Mesir. tetapi ijazah madrasah diniyah di beberapa pesantren di Indonesia, "Memang secara kurikulum berbeda,
keberadaan madrasah diniyah sama pentingnya dengan sekolah formal. di kalangan pengasuh pondok pesantren, Menurut Ubaidillah,
tidak cocok diterapkan di pedesaan," kata dia. kebijakan sekolah lima hari, Sehingga, maupun kitab klasik. Baik ngaji Alquran, yang sore harinya ngaji di pesantren ini. banyak anak dari luar pondok, "Seperti di sini,
Waktu mereka cukup banyak untuk membimbing langsung anak-anaknya. mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan berdagang. Namun di wilayah pedesaan,
anaknya berada di sekolah dengan waktu yang lebih lama," kata dia. karena mereka berpikir akan lebih baik, wajar jika kebijakan itu didukung oleh orang tua di kota, Sehingga, sehingga anak-anak jarang bertemu usai pulang sekolah. kecendrungannya orang tua sibuk semua, "Kalau di kota,
dan melanjutkan pendidikan di madrasah diniyah. anak- anak bisa langsung bertemu orang tuanya, sepulang sekolah formal, Di desa, kondisi di desa berbeda dengan di kota. Ia mengatakan,
Sabtu (17/6/2017). Jawa Timur, Jember, Kecamatan Rambipuji, pengasuh Pondok Pesantren An Nuriyah di Desa Kaliwining, Hal itu disampaikan Ubaidillah Amin Mochammad, dinilai tidak cocok diterapkan di wilayah pedesaan. Muhadjir Effendy, KOMPAS.com- Kebijakan sekolah lima hari dalam seminggu yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, JEMBER,
Source: Kompas.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.